PENGARUH SOSIAL EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, DAN LINGKUNGAN FISIK MANGROVE TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN MANGROVE LANTEBUNG KOTA MAKASSAR
DOI:
https://doi.org/10.120066/inovasi-dan-pelayanan-publik-makassar.v7i1.86Keywords:
Sosial ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan fisik mangrove, serta partisipasi masyarakat.Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor sosial ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan fisik mangrove secara parsial berpengaruh siginikan terhadap partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove Lantebung Kota Makassar, dan menganalisis faktor sosial ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan fisik mangrove secara simultan berpengaruh signifikan terhadap partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove Lantebung, Kota Makassar.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi lapangan, yaitu mengunjungi dan mengamati secara langsung kondisi sosial masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove Lantebung Kota Makassar, kemudian penyebaran questioner kepada responden serta melakukan wawancara dengan responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial budaya dan fisik lingkungan secara parsial berpengaruh sangat signifikan terhadap partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove Lantebung, Kota Makassar, ditunjukkan dengan nilai t hitung 3.263 > nilai t tabel 2.042. Serta sosial budaya dan lingkungan fisik mangrove secara simultan berpengaruh sangat signifikan terhadap partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove Lantebung, Kota Makassar, dengan nilai f hitung 58.885 > nilai f tabel 4.420, dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 85,50%.
References
Arif, Arifin, (2003). Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya. Kanisius, Yogyakarta.
Anwar, J, J. Damanik. N Hisyam dan A.J. Whitten. (2016). Ekologi Ekosistem Sumatera. Yogyakarta : UG Press.
Bengen, D. G.(2000).Sinopsis Ekosistim dan Sumber Daya Alam Pesisir dan lautan - nstitute Pertanian Bogor .Indonesia.
Bengen, D,G. (2002) . Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Sumber Daya Ekosistem Mangrove. Pusat kajian sumber daya pesisir dan lautan. IPB. Bogor.
Bintoro Tjokroamidjojo, (2012. Perencanaan Pembangunan, Jakarta: Haji Masagung.
Cohen dan Uphoff 1977, yang diacu dalam Harahap (2001), partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan pembuatan keputusan tentang apa yang dilakukan.
Dahuri, (2002). Pengelolaan Sumber Daya Wilaya Pesisir dan Lutan secara Terpadu.Pradaya Pramita,Jakarta.
Dewi A, Fadila, Ayu Citra dan Hidayati, (2009). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Perilaku Anak. Jurnal Sociologie, 1 (4), hlm. 262-269.
Dewi, M. H., Fandeli, C., & Baiquni, d. M. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih. Kawistara, 3, 131. [10 Juli 2017]
Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo. (2011). Statistik Induktif. Edisi 4. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Departemen Kehutanan, (2001). Tentang Kewajiban Hutan Mangrove di Indonesia.
Isbandi (2007). Partisipasi Masyarakat pada Pembangunan Hutan Mangrove. Penerbit: Gajah Mada Press.Yogyakarta.
Irwanto, 2008. Hutan Mangrove dan Manfaatnya. http:/www.scribd.com/, diakses pada tanggal 20 Mei 2020
Ihromi. T. O. (editor). (2013). Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Kementerian Lingkungan Hidup,(2008). Status Lingkungan Hidup Indonesia. Kementrian Negara Lingkungan Hidup RI.
Keith Davis, (2015). Perilaku dalam Organisasi, Jakarta: Erlangga.
Khairuddin, (2012). Pembangunan Masyarakat, Yogyakarta: Liberty.
Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mikkelsen,Britha.(2005) Intervensi Komonitas.Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Cet 1. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada.
Mulyadi, Muhammad. (2009). Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Masyarakat Desa. Ciputat: Nadi Pustaka.
Melana D, G,J. (2000).-Mangrove Managament Handbook. Dapatemen of Environment and Natural Resources,manila, Philipines through the coastal Resource Manajement Project, Cebu Citu, Philipines.
Nessa,M.n, Monoarfa W. dan Jompa J, (2002) .Pengembangan Kebijakan Pengadilan Kerusakan Pesisir dan Laut di Sulawesi Selatan. Pusat Studi Universitas Hasanuddin Makassar.
Purwadi, (2005), Upacara Tradisional Jawa, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sastropoetro RA. Santoso, (2012). Partisipasi Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Alumni Bandung.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, (2009). Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES.
Sofyan. (2001). Desentralisasi Pengelolahan Sumber Daya Pesisir dan Lautan,suatu tantangan dan peluang. Tesis program Pascaserjana Institut Pertanian Bogor.
Soetomo, (2006). Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Soekanto, Soerjono. (2015). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajawali Pers.
Sugiarto dan Ekoriano, (2001). Penghijauan Pantai. Penebar Swadaya, Jakarta
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistyorini, Novita. (2014). Kemampuan Berbahasa Indonesia Lisan Dan Tingkat Sosial Ekonomi Pada Masyarakat Sangkarah Surakarta; Tinjuan Sosiolingustik. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Sukarta.
Taliziduhu, Ndraha. (2013). Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan. Penerbit Yayasan Karya.
Wayan A.G. (2014). Jurnal penelitian Analisis Sosial Ekonomi penambangGalian C di Desa Sebudi Kecamatan Selat Kabupaten KarangasemTahun 2003. Bali:Jurnal pendidikan ekonomi UNDIKSHA.