Potensi Hutan Mangrove Dan Karbon Tersimpan pada Hutan Mangrove Lantebung Di Kota Makassar

Authors

  • Asikin Muchtar Universitas Indonesia TImur
  • Herawaty Herawaty Universitas Indonesia TImur
  • indra wijaya Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Makassar

Keywords:

Potensi, Mangrove, Volume, Karbon

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hutan mangrove Lantebung Kota Makassar dan mengetahui potensi karbon tersimpan pada hutan mangrove Lantebung Kota Makassar.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung ke lapangan dengan mengamati kondisi hutan mangrove, mengukur luas hutan mangrove Lantebung, dan kondisi lainnya. Pengukuran potensi hutan mangrove dapat dilakukan dengan teknik membuat plot ukur dengan ukuran 10 m x 10 m sebanyak 5 plot, semua pohon mangrove yang terdapat dalam plot ukur tersebut diamati kemudian diukur diameter pohon dan tinggi pohon untuk menghitung besarnya volume pohon yang ada dalam kawasan hutan mangrove Lantebung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi hutan mangrove di Lantebung adalah cukup besar yang ditunjukkan oleh nilai hasil perhitungan volume pohon sebesar 5.259,81 m3, dengan nilai rata-rata volume pohon per hektar sebesar 1.051,96 m3, dengan luas hutan mangrove Lantebung 30 Ha.dan potensi cadangan karbon tersimpan pada hutan mangrove Lantebung adalah cukup memadai, yang ditunjukkan oleh nilai hasil perhitungan karbon tersimpan sebesar 347,819 kg, dengan nilai rata-rata karbon tersimpan sebesar 69,564 kg, dengan luas hutan mangrove Lantebung 30 ha. 

References

Ariwibowo. 2013. Hubungan Antara Umur, Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Sikap Terhadap Praktik Safety Riding Awwareness Pada Pengendara Ojek Sepeda Motor di Kecamatan Banyumanik. Junal Kesehatan Masyarakat, volume 2, nomor 1.

Bengen. D.G. 2001. Pedomaan teknis pengenalan dan pengelolaan ekosistem mangrove. Pusat kajian sumberdaya pesisir dan lautan- institute pertanian bogor-bogor

Davies. J.G. Claridge dan Natarita, E. 1995. Manfaat Lahan Basah, Potensi Lahan Basah Dalam Mendungkung dan Melihara pembangunan. Ditjen Perlindungan Hutan Dan Pelestariaan Alam Departemen Kehutanan-Asean Wetland Buereau Indonesia (AWB). Jakarta.

Departemen Kelautan dan Perikanan. 2007. Pedomaan Pengelolan Wilayah Pesisir Terpadau. Ditjen, Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil.

Harianto, S. P. 1999. Konservasi mangrove dan potensi pencemaran Teluk Lampung. Jurnal Manajemen & Kualitas Lingkungan, 1 (1): 9-15.

Hairiah, K dan Rahayu, S. 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. World Agroforestry Centre. Bogor

Hotden, 2013 Analisis Vegetasi Mangrove Di Ekosistem Mangrove Desa Tapian Naudi 1 kabupaten Tapanuli Tengah. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Binawidya. Pekanbaru.

Irmayeni, C. 2010. Model Alometrik Biomassa Dan Pendugaan Simpanan Karbon Rawa Nipah (Nypa fruticans). [Skripsi]. Departemen Kehutanan Fakultas pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.

Istomo. 2002. Kandungan fosfor dan kalsium serta penyebarannya pada tanah dan tumbuhan hutan rawa gambut: studi kasus di Wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Bagan, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Kusmana, C. 2002. Ekologi Mangrove. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor

Kusmana, C. 2005 Rencana Rehabilitas Hutan Mangrove dan Hutan Pantai Pasca Tsunami Din As Dan Nias. Makalah Dalam Lokakarya Hutan Mangrove Pasca Tsunami, April 2005 Medan.

Kusmana, C., S. Wilarso, I Hilman. P. Pamoengkas , C Wibowo , T . Tiryana , A Triswanto , Yunasfi, dan Hamzah. 2003. Teknik Rehabilitasi Mangrove. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kusmana, C. 1997. Ekologi dan Sumberdaya Ekosistem Mangrove, Makalah Pelatihan Pengelolaan Hutan Mangrove Lestari Angkatan I PKSPL.Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kuswadji, Widaty. S., 2001. Obat Anti Jamur, dalam Budimulja, U., Kuswadji, Bramono, K., editor. Dermatomikosis Superfisialis. Kelompok Studi Dermatomikosis Indonesia. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Indonesia.

Noor, et, al,.2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Wetland International Indonesia Programe. Bogo

Soesanto, S. S. dan Sudomo, M. 1994. Ekosistem Mangrove dalam Pembangunan Lingkungan Hidup. Proc. Seminar IV Ekosistem Mangrove. Panitia Program MAB Indonesia-LIPI. Hal. 49-57.

Soegianto, A. 2014. Ekologi Kuantitatif Metode Analisis Populasi dan Komunitas. Jakarta. Penenrbit Usaha Nasional
Setyawan, A.D dan K. Winarno. 2006. Pemanfaatan Langsung Ekosistem Mangrove di Jawa Tengah dan Penggunaan Lahan di Sekitarnya; Kerusakan dan Upaya restorasinya. Biodiversitas. 7 : 282-291

Downloads

Published

2022-06-30